Secara awam dan sederhana saya akan menjelaskan bagaimana mekanisme CAPD itu bekerja. Di dalam perut kita itu ada yang disebut kantung peritoneal, kantung tersebut alami di dalam tubuh manusia. lapisan pembentuk nya di sebut MEMBRAN peritoneal. Melalui tahap operasi di pasanglah sebuah kateter (kateter Techntoff) kedalam mambran tersebut yang kira-kira kurang lebih 1 jam operasi nya dengan bius setengah badan (Spinal) seperti pada wanita bedah Caesar.
Setelah sudah ada akses kateter dan pasien sudah siap untuk pemasukan cairan pertama kali. Cateter disambungakan dengan system cairan Dianeal ( cairan pencuci), sistem penyambungan tersebut dinamakan TRANSFER SET dmn terdapat kran buka tutup untuk memasukan dan mengeluarkan cairan. Dalam posisi kran terbuka untuk memasukan cairan maka masuklah cairan dianeal ke dalam peritonium. Untuk pasien yang masih dalam tahap pasca operasi atau dalam tahap adaptasi jumlah cairan dianeal yang dimasukan berawal dari 500 mL, kemudian ganti cairan berikut nya naik ke 1000 mL, begitu seterusnya sampai pasien mampu sampai 2000 mL.
Pasien yang sudah melewati tahap adaptasi disarankan pemasukan cairan sebnayak 2000 mL agar dicapai hsil yang maksimal. Terkecuali untuk pasien anak-anak rumus yang berlaku yaitu 30-40 mL x berat badan (Kg).
Cairan yang masuk di dalam perut di diamkan sekitar 4-5 jam istilah nya disebut DWELL TIME. pada proses tersebut dianeal akan menyerap zat-zat sisa metabolisme tubuh termasuk di dalam nya ureum , kreatin, protein , kelebihan air, fosfor, kalium , natrium dan zat-zat lain. Sehingga ketika proses dwell time selesai dan cairan di perut dikeluarkan maka jumlah nya volume nya bertambah, masuk 2000 mL keluar bisa 2200 mL, 2500 mL bahkan bisa sampai 4000 mL jika pakai extraneal.
Dengan diserap nya zat-zat tersebut di harapkan racun-racun bisa keluar dari tubuh karena kita tahu sendiri pada pasien Gagal Ginjal Kronik racun tersebut tidak bisa keluar dari tubuh karena fungsi ginjal telh rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar